Pemilihan kata-kata, larik, dan undak usuk bahasa, menunjukkan beberapa kelemahan dalam sawer ini.
E. Penilaian
Pemakaian bentuk dan isi pembukaan dalam sawer ini merupakan perlambang terjadinya perkembangan bentuk ngamat (ruatan) di kalangan masyarakat Sunda. Corak mantra seperti dalam rajah pantun terselip sebagai "peninggalan" tradisi lama, mengawali jenis ruatan "baru" yang tertuang dalam bentuk syair.
Kelemahan makna dan pilihan kata dalam syair ini sangat menonjol dalam bait ke-23, yang berbunyi:
Agama mah matak senang
sok tara ngabarungsinang
jauh ti panyakit cenang
tue ingkar di hanaang
Kesatuan idea pada setiap baris, maupun dalam bait sangat lemah.
Sk 5
Papantunan
Yasria; L
50 tahun
tani
Serang
A. Teks dan Terjemahannya
|
|
|
|