nyampaiannya/penuturannya yang ternyata dari rekaman data, berdasarkan pemakaian kalimat-kalimat baku yang biasa terdapat dalam papantunan, irama, adanya kecenderungan dalam jumlah suku kata yang genap delapan-delapan. serta persajakan yang biasa pula digunakan dalam papantunan Dengan kata lain, kaidah papantunan terpenuhi oleh sawer ini.
C. Isi
(1) Tema dan Amanat
Dalam sawer ini terdapat deskripsi yang meriwayatkan perkembangan bayi dalam kandungan sejak dititiskan sampai lahir ke dunia. Sawer juga berisi doa untuk bayi yang diselamatkan serta amanat agar: 1) harus teguh pendirian dan teguh hati, 2) harus berperi laku baik agar menjadi orang yang disenangi.
(2) Susunan
Bagian pembukaan sawer terdapat dalam dua bait permulaan, yang isinya: 1) menyebut nama Allah secara agama Islam, 2) permohonan maaf kepada yang hadir karena akan menyelamati anak, yang disebutnya nyi panganten dan ki panganten, 3) penghormatan untuk yang mengadakan selamatan yang disebutnya nyi/ki lancuran, untuk penghulu dan kepala kampung.
Kedua bait pembukaan itu tidak tampak sebagai rajah yang bersifat magis religius, bahkan bahasanya agak lugas dan prosais.
Bait ke tiga sampai sawer berakhir merupakan inti, karena tampaknya tidak mempunyai bagian penutup.
Bagian inti selain deskripsi perkembangan bayi dalam kandungan dan saat dilahirkan, terutama sekali berisi doa dan pujaan agar: 1) anak diberi kekuatan oleh dewa, Nabi, leluhur, 2) panjang umurnya, 3) teguh hati dan pendiriannya, 4) berhasil semua yang dikerjakannya, 5) anak selamat, 6) anak menjadi orang yang berguna dan disenangi seperti bunga-bunga yang semarak, dan 7) anak menjadi orang berharta, dan bila gadis supaya menjadi gadis yang disenangi para pemuda.
D. Bahasa
Sawer ini banyak mempergunakan bahasa dialek Banten, karena berasal dari daerah Serang. Banyak kata-kata yang tidak umum dipakai di daerah lain di Jawa Barat. contohnya kata-kata: mangareman, lekumabar, pular-pulir, mikonokeun, timrang, sinda-sinda, diumun, nyangcing, sunarga, tanjeg, tunalung, pukus, san, kaimbunan. Tetapi pada cerita-cerità pantun, terutama pantun yang berasal dari Banten memang biasa terdapat.
Dalam bahasa dialek Banten (Serang) ini terdapat kata-kata bahasa Jawa,