Lompat ke isi

Kaca:Puisi Sawer Bahasa Sunda.djvu/11

Ti Wikipabukon
Ieu kaca geus divalidasi

ABSTRAK

Penelitian dilakukan terhadap puisi sawer bahasa Sunda yang hidup dan berkembang di Jawa Barat.

Tujuan penelitian ialah untuk memperoleh gambaran tentang: latar belakang sosiologis puisi sawer, penggubah dan penuturnya, perkembangan, struktur dan jenisnya.

Sesuai dengan tujuan tersebut, dilakukan analisis terhadap data puisi sawer yang dipilih berdasarkan jenis. Dari hasil analisis secara umum dapat diperikan beberapa hal sebagai berikut.

Puisi sawer digubah dan dituturkan oleh juru sawer, baik wanita maupun pria yang pada umumnya sudah berusia tua (40- 88 tahun). Yang terbanyak berasal dari Bandung (32.4%). Para penggubah itu pada umumnya sebagai juru sawer pula. Sawer dituturkan dengan cara lisan di luar kepala atau dengan cara membaca teks. Juru sawer yang tidak menggubah sendiri mendapatkan puisi sawer itu dari keluarganya secara turun-temurun, yang berasal dari penggubah atau dari kumpulan sawer yang sudah dibukukan. Juru sawer melakukan kegiatan nyawer tidak sebagai pro fesi, tetapi pekerjaan sambilan. Hanya 7% saja yang menjadikannya sebagai profesi. Semua penutur mempunyai minat terhadap kesenian tembang, karena 98% dari puisi sawer disampaikan dengan cara dinyanyikan, Sebanyak 35,2% dari juru sawer telah melakukannya sejak zaman sebelum perang (sebelum tahun 1945) dan 89% dari puisi sawer dibawakan tanpa musik pengiring. Sawer pada upacara pelantikan corak baru diiringi musik, terutama musik gamelan. Penggubah dan juru sawer pada tingkat permulaan dianggap sebagai ahli magi, kemudian sebagai pendidik yang dapat menyampaikan nasihat-nasihat yang berwibawa dan berpengetahuan cukup tentang agama dan moral, dan akhinya selain

XV