Lompat ke isi

Kaca:Puisi Sawer Bahasa Sunda.djvu/113

Ti Wikipabukon
Ieu kaca geus divalidasi

B. Bentuk

Teks sawer ini ditulis dalam ikatan puisi pupuh Kinanti dan Asmarandana. Teks sepanjang 23 bait itu terdiri atas 20 bait Kinanti dan bait Asmarandana (bait ke-17, 18, dan 19). Sebagaimana telah dikemukakan pada bagian lain, pemakaian bentuk pupuh Kinanti berhubungan dengan lagu Kidung yang biasa digunakan untuk menyanyikan puji-pujian, doa, atau permohonan perlindungan kepada leluhur. Tidak digunakannya bentuk syair dalam teks ini boleh dipandang sebagai agak lain dari teks-teks sawer lainnya.

C. Isi

(1) Tema dan Amanat

Dalam sawer ini ditemukan nasehat dan doa yang bernafaskan keagamaan. Di samping itu, terdapat deskripsi yang meriwayatkan peri perkembangan bayi dalam kandungan ibu, mulai dari bulan yang pertama sampai saat lahir pada bulan yang kesembilan. Deskripsi lain berupa siloka (perlambang) sebagai manusia terpuji.

(2) Susunan

Teks sawer ini dimulai dengan pendahuluan yang agak panjang yang berisi permohonan perlindungan atau maaf atas akan dilangsungkannya sawer. Setelah itu disambung dengan pemerian "lahirnya" bayi ke alam ramai. yang kemudian berlanjut dengan berbagai doa dan nasihat perilaku hidup yang berlandaskan keagamaan (Islam).

D. Bahasa

Terdapat kecenderungan pemilihan kata-kata puitis dalam teks sawer ini, demikian pula dalam hal gaya bahasanya. Hal ini mungkin kuat pertaliannya dengan tujuan teks ini sebagai untuk diterbitkan dalam mas media. Beberapa ungkapan kadang-kadang dipetik dari ungkapan-ungkapan lama yang sudah dikenal dalam ikatan puisi yang lebih tua.

102