BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang dan Masalah
1.1.1 Latar Belakang
Suku bangsa Sunda menghuni hampir seluruh daerah Jawa Barat. Apabila kita mengabaikan DKI Jakarta, daerah yang disebut Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat ini ialah bagian yang paling barat dari Pulau Jawa, kira-kira 35% dari seluruh Jawa dan Madura, dan seluas 4417000 ha.
Daerah ini di sebelah timur berbatasan dengan Propinsi Jawa Tengah; di sebelah utara berbatasan dengan DKI Jakarta dan Laut Jawa; di sebelah selatan Samudra Indonesia, dan di sebelah barat dibatasi oleh Selat Sunda, yang memisahkannya dengan daerali Lampung.
Kedudukannya di bumi, terletak di antara 5°50° - 70°50° lintang selatan, dan 104°48° - 108°48° bujur timur.
Suku bangsa Sunda menamakan daerahnya ”Tanah Sunda" atau "Pasundan” untuk membedakannya dengan daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Jawa Barat yang sebagian besar dihuni oleh suku bangsa Sunda itu termasuk padat penduduknya. Menurut eatatan, pada tahun 1978 saja sudah berjumlah 21.620.950 orang.
Sebagai satu suku bangsa yang jumlahnya besar, suku bangsa Sunda mempunyai tata eara hidup, adat kebiasaan, dan budaya yang dalam beberapa hal berlainan dengan suku bangsa lainnya di Indonesia.
Memang terdapat akulturasi dan integrasi dengan kebudayaan lain yang datang dari luar, tetapi masih terdapat hal-hal asli seperti yang kita dapatkan dalam berbagai upaeara adat, misalnya saja upaeara yang berhubungan dengan pertanian, seperti upaeara menuai padi, atau yang disebut hajat bumi, yang erat kaitannya dengan kepercayaan masyarakat Sunda terhadap mitos Nyi Pohaci Sanghyang Sri (Dewi Padi). Demikian pula terdapat adat kebiasaan mengunjungi kuburan leluhur atau orang yang dihormati, yang erat kaitannya