harapan atau doa, dan tiga larik petikan dari doa berbahasa Arab sebagai penutup.
D. Bahasa
Di samping bahasa daerah Sunda sebagai bahasa utama, dalam sawer ini digunakan pula bahasa Inggris. Digunakannya bahasa indonesia dau Inggris dalam melukiskan hubungan percintaan remaja, mengakibatkan sawer ini terlalu menonjolkan faktor hiburan, dan sangat mengurangi bobol sugestif serta pemusatan sebagai faktor penting dalam puisi sawer. Di bawah ini dipetik beberapa larik yang mengandung bahasa lndonesia dan bahasa luggris.
Kekasih liatiku, nun di sana di .....
Aku cinta pada dikau sampai mati
Kecap oh I love you
Pada dasarnya, secara umum bahasa yang dipergunakan adalah bahasa yang lugas. Jadi, mudah ditahami. Pada bait ke 11, penggubah mengutip guguritan yang sudah ada, yakni guguritan Pepeiing karya Kalipah Apo.
E. Penilaian
Dilihat dari kaidah pupuhnya, sawer ini memenuhi syarat. Demikian pula dengan bahasanya yang lugas, nasihat yang disampaikan kepada pengantin akan mudah tertangkap. Hanya, dengan adanya bait yang mempergunakan bahasa Indonesia dan Inggris memberikan kesan lebih mementingkan sifat hiburan; tidak bersungguh-sungguh.
Sp 9
Pupuh
Jaya Surana; L
Juru sawer
Cianjur
A. Teks dan Teijemahan
Dangdanggula
- 1. Para sepuh kadang mitra wargi
- piibuan miwah piramaan
- para sepuhna panganten
- katut sakumna tatamu
- ngahaturkeun wilujeng sumping
- bingah tanpa wangenan
- mung agung panuhun
- 1. Orang tua, kawan serta keluarga
- bibi dan paman
- para orang tua pengantin
- termasuk seluruh undangan
- selamat datang
- betapa gembira
- mohon izin sebentar