Lompat ke isi

Kaca:Puisi Sawer Bahasa Sunda.djvu/175

Ti Wikipabukon
Ieu kaca geus divalidasi

murah sandang murah pangan
adoh blai parek rezki

Amin ya Robbal alamin
Mugi Gusti nangtayungai..

sejahtera, jauh dari malapetaka
dekat terhadap rizeki

Amin Ya Robbal Alamin
Semoga Tuhan melindungi

B. Bentuk

Bentuk : Puisi pupuh (12 bait)
jenis pupuh : Dangdanggula (1 bait).
     Kinanti (11 bait)
jenis lagu : a) Dangdanggula Salendro
    b) Kidung Salendro
Kaidah pupuh :

a) Guru lagu dan guwu wilangan pada umumnya terpenuhi. Pupuh Dangdanggula bait pertama larik ke-4 lebih satu suku kata. Larik tersebut terdiri atas 8 suku kata, seharusnya terdiri atas 7 suku kata.
b) Pedotan atau ketepatan pemotongan kata ada yang tidak terpenuhi.
c) Musikalitas, bukan saja demi terpenuhinya guru lagu, demi keindahan

sawer pun cukup mendapat perhatian, misalnya unsur musikalitas bunyi terasa pada bait berikut:

Silih asih silih asuh (i-a-i; i-i-a-u)
silih titipkeun nya diri (i-i-i)
poma lali ka wiwitan (a-a-a)
saliksik diri pribadi (i-i-i-i)
nu jadi marga lantaran (a-a-a)
urang gumelar di lahir (a-a; i-i)

C. Isi

(1) Tema dan Amanat

 Tema sawer adalah hubungan suami dengan istri; anak dan orang tua; pengantin dengan orang lain; pengantin dengan keluarga, bangsa, dan agama; dan hubungan manusia dengan ilmu.

 Amanat, bahwa penggantian dalam rumah tangga yang baru dibina hendaknya mengembangkan hubungan suami istri yang didasari dengan rasa senasib sepenanggungan; (b) selalu ingat dan menjunjung orang tua; (c) selalu ingat dan memberikan penghargaan yang sama kepada setiap orang, (d) menjadi andalan keluarga, bangsa, dan agama. (e) selalu menuntut ilmu

 Amanat tersebut dikemukakan secara tersurat.

164