Lompat ke isi

Kaca:Puisi Sawer Bahasa Sunda.djvu/179

Ti Wikipabukon
Ieu kaca geus divalidasi

B. Bentuk

Sawer disajikan dalam bentuk puisi pupuh Kinanti yang terdiri atas 11 bait, yang di lagukan dengan lagu tunggal Kidung Pangruhum.

Kaidah pupuh terpenuhi dengan sempurna baik dalam guru wilangan, maupun guru lagu. Hanya dalam pedotan kurang terpenuhi.

C. Isi

(1) Tema dan Amanat

Sawer bertemakan "filsafat kehidupan manusia, dengan amanat: demi ketangguhan hidup lahir batin, manusia harus menyadari keterjadiannya, kehidupannya, dan akhir hayatnya."

(2) Susunan

Bagian pembukaan, inti, dan bagian penutup sawer terjalin dalam kesatupaduan sehingga sulit untuk ditentukan batasnya. Dengan kata-kata pilihan yang sugestif dan bersifat magis, sawer didahului dengan deskripsi tentang terwujudnya manusia (si Utun Inji). Manusia terwujud karena adanya sukma sebagai simbol dari kasih Tuhan, kasih ibu dan kasih bapak (bait 1 s.d. 3).

Inti sawer (bait 4 s.d. 10) diisi dengan (a) deskripsi bahwa manusia (si Utun Inji) dibesarkan dengan kasih ibu dan bapak; (b) deskripsi fungsi anak dalam keluarga; (c) nasihat dalam menempuh kehidupan; (d) deskripsi bahwa manusia akan kembali dengan meninggalkan amalnya.

Bagian penutup sawer (bait 11) berisi harapan keselamatan dan limpahan kasih Tuhan yang tiada redanya.

D. Bahasa

Kata-kata yang dipergunakan hasil pemilihan yang sangat matang. Sawer penuh dengan kata-kata filosofis, sugestif, magis. Misalnya:

    bayu jatining wawangngu
    bayu mawat kawaluyan
    dan
    rep sirep jisim sumanding.

168