Beberapa bait mempergunakan beragam sajak memperindah gubahannya. Sajak sajak asonansi, dipadukan dengan disonansi, sajak awal, sajak tengah, dan yang lainnya.
Kesan kegembiraan disiratkan dalam pengucapan wawangsalanyang digunakan sebagai penutup sawer.
E. Penilaian
Sawer ini digubah dalam bentuk yang berlainan dengan kelazirnan pada masanya (bentuk syair). Perpaduan antara bentuk papantunan, pupuh, dan sisindiran, menjadikan puisi sawer ini mempunyai corak baru, pahal puisi sawer ini sudah disusun pada masa sebelum perang. Sawer disampaikan dalam bait-bait yang cukup terbatas, tidak berpanjang-panjang seperti syair yang membosankan. Dalam hal ini pengarang hanya mengutamakan maksud, yang intinya tersirat dalam bait 1, 3, dan 4.
Tema yang terbatas sesuai dengan pengucapan cara deskripsi.
Sp l3
Pupuh, syair, prosa
Candrahayat; L
75 tahun (alm)
Dir. Yayasan Mangle.
Bandung
A. Teks dan Terjemahan
1. Pangapunten ka sadaya
ka anu sami araya
rehna bade nyawer heula
nbedalkeun eusi werdaya
2. Isinna mah nya kantenan
ku sadaya nu mayunan
disebatkeun nanaonan
3. Rehna kedah katedunan
kana subaya turunan
nu geus lawas tataunan
mugia kersa mayunan
1. Mohon izin kepada hadirin
kepada semua yang hadir
bahwa akan diadakan sawer
mengutarakan maksud hati.
2. Benar-benar (kami) merasa malu
terhadap semua yang menyaksikan
dianggap tidak berguna
mungkin hadirin mencibir.
3. Karena harus terpenuhi
adat kebiasaan yang turun temurun
yang sudah bertahun tahun
semoga bersedia menyaksikannya