itu hendaknya disadari benar-benar bahwa suami atau istri itu bukan malaikat atau bidadari yang sempurna melainkan manusia yang tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan.
c) Penutup sawer (satu bait pupuh Kinanti) berisi harapan semoga kehidupan baru itu berbahagia, terkabul cita-cita, dan sejahtera.
D. Bahasa
Bahasa yang digunakan terlalu sederhana, oleh karena itu sawer ini tidak memiliki kesan sugestif. Pencampuradukan bahasa halus dan bahasa sedang menimbulkan kesan yang kurang baik terhadap sawer ini.
E. Penilaian
Dilihat dari segi cara penyampaian, kombinasi syair dan prosa liris, sawer lain. Namun isi sawer sangat sederhana dan terdapat kelemahan dalam penggunaan bahasa.
Beberapa kalimat dalam bait konteksnya tidak jelas, sehingga maknanya pun kurang jelas pula, contohnya pada bait 7.
Susunan kalimat banyak yang dipaksakan hanya karena ingin memenuhi purwakanti akhir agar sesuai dengan aturan syair.
Sp 14
Pupuh dan Kawih
R. Malkain Sutadiradja; L
68 tahun
Pens. Pegawai Kepolisian
Bandung
A. Teks dan Terjemahan
Kidung
|
|