BAB II DASAR TEORITIS
2.1 Pendahuluan
Dilihat dari bentuknya, sawer umumnya merupakan puisi.
Dalam penelitian ini puisi sawer dianalisis secara struktural dengan pertimbangan bahwa sebuah bentuk puisi secara struktural merupakan suatu susunan yang terdiri atas unsur-unsur yang saling berhubungan, dan bersama-sama mengungkapkan idea.
Unsur-unsur puisi yang diungkapkan dalam penelitian ini adalah : 1) bentuk, 2) isi, 3) susunan karangan, dan 4) bahasa.
2.2 Bentuk dan Kaidah Puisi
Puisi adalah bentuk terikat yang meiukiskan hikmat kata dan terikat oleh beberapa syarat. Dalam bahasa Sunda bentuk terikat ini disebut basa ugeran.
Menurut RI, Adiwidjaja (1954:39) basa ugeran itu terikat oleh beberapa syarat, yakni :
1) banyaknya baris atau larik yang terdapat dalam setiap bait,
2) banyaknya suku kata dalam setiap larik
3) sajak yang terdapat dalam ikatan.
Menurut Eddy Permadi (1980:23) selain syarat yang tiga itu terdapat pula irama atau ritme yang menimbulkan keindahan.
Persajakan atau perulangan bunyi mempunyai peranan dalam gubahan puisi, Dalam sastra Sunda persajakan ini disebut purwakanti
Menurut Eddy Permadi, sajak dalam puisi dapat:
1) Berdasarkan bunyi, yakni: