Lompat ke isi

Kaca:Puisi Sawer Bahasa Sunda.djvu/217

Ti Wikipabukon
Ieu kaca geus divalidasi

pupuh, baik guru wilangan maupun guru lagunya. Biasa dituturkan dalam lagu Kumsari atau Kidung.

Yang berupa papantunan dibentuk dalam wirahma dan bahasa papantunan yang baik sekali.

C. Isi

(1) Tema dan Amanat

Tema dari puisi sawer ini tersirat pada bait ke-8, ’Dalam menjalani hidup ini kita harus mengenai diri kita pribadi, akrab dengan sanubari bertanya jawab dengan diri sendiri jangan sampai tidak setujuan',

Amanat yang terkandung dalam puisi sawer ini :

a) Pengantin adalah sesuatu yang agung dan mulia semahal intan permata.

b) Anak adalah tumpuan kasih orang tua.

c) Hubungan suami istri harus setujuan sepenanggungan.

d) Berumah tangga itu pada hakekatnya hidup mandiri.

e) Tujuan hidup berumah tangga memerlukan perjuangan berdua, ibarat akan memetik bintang cemerlang.

f) Harapan kebahagiaan bagi pengantin.

g) Kita harus bisa menempatkan diri pribadi.

(2) Susunan

Puisi sawer ini terdiri atas pembukaan, inti dan penutup.

Pembukaan,

Sajak yang dituturkan dengan sebuah kawih 'rampak sekar' sebagai pembukaan upacara isinya (1) melukiskan keagungan pengantin, (2) Kinanti bait 1 dan 2 menyatakan puji dan syukur pada Tuhan dan permohonan ijinnya untuk mencurahkan isi hati sehati sebagai pernyataan kasih sayang dari bunda pada pengantin.

Inti

a) Pernyataan kasih sayang yang tak terhingga dari ayah bunda. Melepas anak kesayangannya dengan penuh cinta kasih dan do’a untuk kemuliaannya.

b) Nasihat tentang kehidupan lahir batin.

e) Nasihat tentang kerukunan suami istri yang harus seia sekata, sepenanggungan dalam suka dan duka.

206