Lompat ke isi

Kaca:Puisi Sawer Bahasa Sunda.djvu/218

Ti Wikipabukon
Ieu kaca geus divalidasi

Penutup

Tertulis pada bait papantunan, sebagai pernyataan bahwa mereka dilepas dengan segala kebesaran hati dan keikhlasan. Ibarat gemerlapnya cahaya kujang dan wanginya selendang ratu, itulah yang akan dibuktikan pada ayah bunda. Arti yang dalam dari padanya adalah, bahwa anak (pengantin) jangan membuat malu orang tua.

D. Bahasa

Bahasa yang dipakai bersifat filosofis khas papantunan Bahasa yang demikian memerlukan pemikiran yang mendalam. Si pendengar terbawa pada suasana magis.

Kata-kata bulum yang sudah tidak produktif banyak terselip, manis didengar seperti bantayan, helaran, mataholang, tataran, alak paul.

Terdapat pemanis bahasa, di antaranya dalam bentuk :

-Purwakanti

 Si arum mungguh di kalbu
si wangi mungguh di batin
si herang mungguh di rasa
si wening mungguh di ati

Purwakanti di atas merupakan gabungan dari purwakanti laras purwa dan purwakanti laras madya, sangat manis sekali.

- Sajak berkait

- wangi kemben Padrnawati. koleab
koleab ka lebah Kaler
- pangcalikan Dewi Asri, deudeuh
deudeuh geulis nu satuhu
- satia ka Mundinglaya, meumeut
meumeut da sahonje laka

E. Penilaian

Pada puisi sawer ini terasa kesan magis filosofis. Kata-kata yang terukir mengandung makna yang dalam, Penulis bernostalgia pada keagungan kerajaan Galuh.

Pasangan Mundinglaya dan Dewi Asri jadi lambang pasangan yang ideal bagi penulis.

Bentuk puisinya tersusun indah dimulai dari dengungan rampak sekar .

207