Lompat ke isi

Kaca:Puisi Sawer Bahasa Sunda.djvu/229

Ti Wikipabukon
Ieu kaca geus divalidasi

Selingan lagu dalam bentuk sajak yang dibacakan seperti membaca puisi. Lagu Ayun Ambing, bait pertama 4 larik, tiap larik terdiri atas 8 suku kata, sesuai dengan kebutuhan lagu, Bait kedua 4 larik, banyaknya suku kata pada larik keempat terasa lebih dilagukan. Seharusnya 8 suku kata, di sini ada 12 suku kata.

ngan pacuan duhung lain keur adigung

Untuk ini si penutur terpaksa harus merangkaikan kata dipadatkan ucapannya, pedotannya seperti ini:

ngan pacuan/duhung lain keur adigung

Pupuh Asmarandana dilagukan dalam lagu Candrawulan. Guru lagu sudah memenuhi i-a-e-a-a-u-a. Guru wilangan adalah 8 suku kata tiap larik, juga memadai. Pedotan ada kejanggalan, seperti pada baris pertama: Mun po/e geus lingsir

kedua : ninggalkeun ta/pak kaliwat
ketiga : mulas kati/neungna hate

Pada baris lainnya sudah memadai pedotannya.

Lagu Kidung dalam pupuh Kinanti. Guru lagu dan Guruwuangan memenuhi syarat. Begitu pula pedotannya sangat tepat sekali dituturkan dalam lagu Kidung.

Lagu Liwung Jaya dalam bentuk sajak ada kejanggalan pedotan :

baris 1 : Balungbung ja/lan sorangeun
baris 5 : hatur nu/hun ka nu agung

baris lainnya memenuhi pedotan yang baik.

Lagu Karatagan Pajajaran dalam bentuk syair terdiri dari 3 bait, tiap bait 4 larik, tiap larik 8 suku kata. Bentuk ini disesuaikan dengan kebutuhan lagu

Sajak yang dipakai: a-a-b-b
a-a-b-b
a-b-a-b

Lagu Sekar Manis: Dalam lagu ini bentuknya ada yang menyalahi pedotan. Baris 2: ginuluran laksa/na paneja yang lainnya cukup memadai. Guru lagu ada yang lebih baris 6 ada 10 suku kata, seharusnya 8 suku kata.

C. Isi
(1) Tema dan Amanat

Tema: Pajajaran lambang kemajuan, tempat mencari ilmu, harum namanya setanah air, menyinari Nusantara, petunjuk jalan anak cucu negeri.

Amanat yang terkandung :

218