a) Siliwangi yang harus mewangi jangan dinodai, tugas penerus mewangikan wanginya Siliwangi
b) Keagungan Pajajaran masa lalu, tetap harus dipertahankan.
(2) Susunan
Terdiri atas pembukaan, inti dan penutup.
Pembukaan, mengiringi "barisan kerajaan" yang memasuki ruangan upacara, isinya mendeskripsikan keagungan kerajaan Pajajaran di bawah naungan raja Siliwangi
Inti: Berisi petuah bagi penerus, bagi warga UNPAD yang mempunyai beban sebagai manusia-manusia yang mewangikan Pajajaran. Mempertahankan kemashuran Pajajaran dengan jalan memupuk kemajuan budi pikiran dan keahlian. Petuah ini disampaikan pada para wakil peserta POS, waktu dilantik, pelaksanaannya disertai barisan penari.
Penutup: Dengan penyerahan kujang dari anggota baru kepada ketua POS disertai doa penutup, yang berisi pernyataan syukur pada Allah Subhanahu wataala, dengan selesainya POS UNPAD.
D. Bahasa
Bahasa yang dipakai, bahasa sehari-hari, tapi cukup puitis, diekspresikan dalam bentuk sajak yang manis.
”ngembat jalan ka isukan bulungbung jalan sorangeun
mangsa balebat geus rayrayan ngat langitna ceudeum keneh”
Pada sajak di atas tersirat arti yang dalam, yang tak terbaca sekilas. Pada kata-kata tersebut kita bisa mengambil arti bahwa jalan hidup yang akan kita jalani terbentang, walau setitik cahaya harapan mewarnainya, namun yang kita hadapi masih gelap. Ini berarti kita harus sanggup menerangi kegelapan itu dengan modal setitik cahaya tadi.
Ada larik dengan sajak yang manis seperti:
― | ngajaring ngalanglang |
ngajurung ti kalanggengan | |
― | mangka nanjung dina adeg-adeg tangtung |
Bahasa yang ekspresif terdapat pada pupuh Asmarandana:
― | ninggalkeun tapak kaliwat |
mulas katineungna hate | |
engke mah mo datang tandang |
dari kata-kata di atas, pendengar bisa ikut tergetar, turut merasakan indahnya