B. Bentuk
Puisi sawer ini semuanya tertulis dalam bentuk pupuh, yakni Kinanti, Asmarandana dan Sinom. Susunannya sebagai berikut:
― | 2 | pupuh Kinanti dalam lagu Kuna sari |
― | 1 | pupuh Asmarandana dalam lagu Jemplang Karang |
― | 2 | pupuh Sinom dalam lagu Gunung Sari |
― | 2 | pupuh Kinanti dalam lagu Kinanti Buhun |
― | 5 | pupuh Kinanti dalam lagu Kidung |
Kaidah Pupuh: ― Guru wilangan dan guru lagu pada setiap pupuh terpenuhi dengan sempurna.
Ada kesalahan pengaturan pedotan, pada dua larik:
bait 1 | : | pupuh Kinanti lagu Kuna Sari baris kedua: |
Sumeja unjuk ti/ngali | ||
bait 5 | : | pupuh Kinanti lagu Kidung |
dipa/rengkeun parek rijki |
C. Isi
(1) Tema dan Amanat
Tema yang tersirat pada puisi sawer ini adalah "Ilmu harus dimanfaatkan, supaya bermanfaat bagi diri. Ilmu yang tidak diamalkan adalah mubazir".
Amanat pada puisi sawer Ini:
a) Kalau kita tidak teguh dan yakin sambil prihatin, tentu yang kita idam-idamkan tidak akan terjangkau.
b) Kita tak boleh sombong karena merasa sudah kuat dan pandai, iri dan dengki mengakibatkan diri hina.
c) Ilmu harus diamalkan, supaya bermanfaat.
d) Jangan lupa pada tempat asal; Almamater, STIA.
e) Kita harus menjunjung tinggi tanah air.
(2) Susunan
Terdiri atas 3 bagian yaitu: pembukaan, inti dan penutup. Pada pembukaan: meminta kerelaan para hadirin untuk menyaksikan sawer bagi yang lulus STIA.
Inti: mendeskripsikan kebahagiaan dan kegembiraan semua fihak dengan berhasilnya para lulusan atas hasil jerih payah mereka.
Petuah bagi seluruh hadirin tentang kehidjpan, bahwa kita manusia sama