Lompat ke isi

Kaca:Puisi Sawer Bahasa Sunda.djvu/24

Ti Wikipabukon
Ieu kaca geus divalidasi

BAB III LATAR BELAKANG SOSIAL BUDAYA PUISI SAWER BAHASA SUNDA

3.1 Pendahuluan

Upacara sawer mempergunakan bahasa sebagai alatnya. Karena itu untuk mengetahui keadaan puisi sawer ini salah satunya dapat dilakukan dengan cara meneliti latar belakang kebahasaannya.

Menurut R. Stjadibrata dalam Kamus Umum Basa Sunda (1954), istilah sawer itu mempunyai arti :

Sawer I : air hujan yang masuk ke rumah karena terhembus angin (= tempias); kasaweran = kena tempias; panyaweran = tempat jatuhnya air dan bubungan (taweuran Sd).

Sawer II : nyawer; menabur (pengantin dsb) dengan beras dicampur uang, tektek (lipatan sirih)n dan irisan kunir.

Manurut Kamus Umum Basa Sunda yang dikeluarkan oleh Lembaga Basa dan Sastra Sunda, sawer berarti petuah untuk pengantin dalam bentuk syair, diiringi dengan tembang berisi nasihat orang tua.

Menurut Yonathan Rigg dalam A Dictionary of The Sunda Language, yang dikutip oleh Yus Rusyana, pengertian sawer adalah sebagai berikut: sawer : a shower; rain drmng sideways into a huilding. Rain or water drifted like spray amongst a crowd to be scrambled for (1971 : 2).

Selanjutnya Yus Rusyana menyebutkan bahwa kata sawer mengandung arti sebar. Yang menyebar itu dapat berupa hujan atau benda lainnya, seperti tepung atau beras.

Pengertian sawer dapat ditelusuri dari dasar katanya. Dalam bahasa Sunda dasar kata yang memakai akar kata wer dengan berbagai variasi vokal dan konsonan eukup banyak, misalnya : war, wor, wer, weur, dan wur.

11