Lompat ke isi

Kaca:Puisi Sawer Bahasa Sunda.djvu/242

Ti Wikipabukon
Ieu kaca geus divalidasi

datang serta menyatakan bahwa pengantin tebu telah datang disertai barisan upacara. Bagian inti terdapat pada bait 9 s/d 16 n berisi deskripsi kegiatan pabrik. Bait 17 s/d 20 berisi nasihat kepada karyawan dan pemimpinnya dalam mengelola pabrik dan mengurus tanaman. Tersirat anjuran untuk turut berbakti pada negara dalam rangka PELITA, Bagian penutup berupa doa bagi petugas pabrik dari direktur sampai bawahan, dan pada bait terakhir doa untuk umum,

D. Bahasa

Puisi sawer banyak mempergunakan kata-kata bahasa Indonesia, di antaranya: rayat jelata, siap siaga, gerak-gerik, tebanganana, kecuali, peng- aturan.

Ada kesan bahwa penulis memaksakan suku kata akhir yang sama untuk memenuhi kebutuhan persajakan syair. Akibatnya ada kata yang diulang- ulang, seperti:

yen bade ngawitan giling
nu kawajiban ngagiling

atau dipaksakan sehingga hubungan kalimat tidak jelas, seperti:

danget ieu dibuktikeun
hĕmpak sami nyaraksikeun

E. Penilaian

Ditinjau dari segi bentuk kurang memenuhi syarat kaidah lagu Kidung. lsinya terlalu penuh dengan nasihat yang terlalu umum, kurang menarik bila diterapkan dalam puisi karena tidak ada kelonggaran untuk pernyataan yang ekspresif dan emosional.

Bahasanya terlalu lugas 3 menggunakan bahasa campuran Indonesia dan asing, serta susunan kalimatnya banyak yang dipaksakan, sehingga tidak ada kesan magis dalam sawer.

4.3.6 Puisi Sawer Ganti Nama

Sg 1
Pupuh
R. Satja di Brata
88 tahun
Parahiangan no 28/1
11 Juli 1928
Jakarta

233