Lompat ke isi

Kaca:Puisi Sawer Bahasa Sunda.djvu/41

Ti Wikipabukon
Ieu kaca geus divalidasi

Pada remaja Sunda misalnya, dulu terdapat kebiasaan melaksanakan upacara inisiasi dengan jalan mandi di tujuh pancuran pada tengah malam tidur di taweuran 'cucuran atap' hanya berbantalkan sapu padi.

Remaja Baduy harus berendam diri selama berjamjam di sungai (lubuk) dalam menjalani peralihan status, dan sebelum mendapat hak sebagai orang dewasa.

Menurut Fraser, yang dikutip oleh Tini Kartini dkk. (1980:22) dalam laporan seperti yang sudah disebutkan, orang Cafre pada waktu mereka di sunat, harus tinggal di gubuk yang terpenci]. Seluruh tubuhnya dilumuri dengan tanah liat yang berwarna putih.

Jadi perubahan status itu kadang-kadang harus melalui penderitaan dan penyiksaan; disakiti dengan cara dipukul, dibakar, dicabut kuku, dikuliti dsb. Seperti menurut Suzanne K Langer (1959:138) : ... rites so often involve terrible tortures — branding, flaying, knocking out of teeth, cutting of vingerjoints, etc.

Jadi nyatalah dari condoh dan beberapa pendapat tersebut bahwa pagelaran sawer atau peristiwa nyawer yang dilaksanakan pada waktu upacata tingkeban, khitanan, gusaran, kelahiran bayi, turun tanah, mencukur rambut bayi, pemberian nama, penggantian nama, pernikahan, selamatan kematian, pelantikan, sangat erat hubungannya dengan ritus inisiasi.

***

28