9) Puisi sawer mayat dan sawer batin
(telah diuraikan dengan jelas pada bab III).
Jumlah puisi sawer menurut jenis, yang dianalisis secara umum dan khusus adalah sebagai berikut :
No. | Jenis sawer | Jumlah | % | Ket. |
---|---|---|---|---|
1. | Puisi sawer tingkeban | 1 | 1,2 | |
2. | Puisi sawer bayi | 4 | 5 | |
3. | Puisi sawer khitan | 14 | 17,5 | |
4. | Puisi sawer pengantin | 55 | 68,8 | |
5. | Puisi sawer pelantikan | 5 | 6,3 | |
6. | Puisi sawer ganti nama | 1 | 1,2 | |
80 | 100 |
4.2.2.3 Isi
(a) Tema dan Amanat
Hampir seluruhnya puisi sawer itu berisikan nasihat. Teks puisi sawer yang mempergunakan papantunan cenderung mengutamakan nilai ritualnya. Jadi, sifat nasihat itu tidak diutamakan. Hal itu ternyata dari contoh Sb 3 yang dituturkan oleh lbu Sangkit dari Majalengka. Isinya mengutamakan deskripsi tentang perkembangan kejadian manusia mulai bayi dititiskan sampai lahir ke dunia. Deskripsi semacam itu terdapat pula dalam puisi sawer empat seuntai no. Sb 1.
Unsur-unsur tema dan amanat dalam setiap jenis tidaklah begitu berlainan; bahkan, yang berlainan jenis pun bagian isinya kadang-kadang sama. Misalnya, deskripsi tentang perkembangan kejadian bayi dalam kandungan itu selain terdapat dalam puisi sawer kandungan, juga terdapat dalam sawer bayi, sawer khitan dan sawer pengantin. Jadi, satu teks dapat digunakan untuk berbagai kesempatan dengan mengubah beberapa bagian isinya.
Unsur tema dan amanat yang menonjol dalam setiap jenis dapat diperikan sebagai berikut.