qulhuwallohu ahad,
Allahussomad,
lam yalid, walam yuulad,
walam yakul lahuu kufuwan ahad,
Qulhuwallahhu ahad,
Allahu somad,
Lamyalid, walam yuuland,
walam yakul lahuu kufuwan ahad.
*
B. Bentuk
Puisi sawer ini terdiri atas 6 bait; 5 bait sajak papantunan, dan 1 bait berisi 2 ayat suci Al Qur’an. Setiap bait jumlah liriknya tidak sama, demikian pula banyaknya suku kata tidak tetap, kecuali pada bait pertama, yang mempunyai bilangan 8-8.
Bentuk papantunan ini, cocok dilagukan Papatet (bait 1), Pangapungan (bait 2 dan 5), dan Nataan Gunung (bait 3). Yang termasuk lagu-tagu kelompok papantunan dalam tembang Sunda.
C. Isi
1. Tema dan Amanat
Temanya ialah: kelahiran bayi yang dianggap awal dari pengembaraan di dunia ini perlu dimantapkan dan dikukuhkan dengan doa, agar kekayaan, derajat dan pengetahuannya mantap.
Amanat yang tersirat ialah:
a) Manusia perlu mencari rizki, derajat, jodoh dan ilmu untuk memantapkan hidup.
b) Kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan harus beriman dan teguh pendirian.
Kedua amanat tadi mencakup halbuminannas dan habluminallah; sebagai manusia tak boleh lepas dari hubungan dengan sesama manusia dan hubungan Tuhan.
2. Susunan
Dapat dibagi tiga bagian, yakni pembukaan, inti, dan penutup. Pembukaan (bait 1) berisi permohonan kepada Tuhan untuk memulai nyawer. Bagian inti terdiri atas empat bait (bait 2, 3, 4, 5), berisi lukisan pertumbuhan bayi dalam perut ibu; kelahiran bayi yang disaksikan oleh dukun bayi sakti, kemudian dikukuhkan agar kehidupannya mantap. Bagian penutup dua ayat suci Al Qur’an, yakni syahadah dan Al Ikhlas, yang menyatakan bahwa manusia harus beriman kepada Tuhan dan Nabi Muhammad.
D. Bahasa
Bahasa yang dipakai adalah bahasa sehari-hari, diselingi beberapa kata55