Lompat ke isi

Kaca:Puisi Sawer Bahasa Sunda.djvu/83

Ti Wikipabukon
Ieu kaca geus divalidasi

B. Bentuk

 Terdiri atas 28 bait syair. Tiap bait terdiri atas larik, kecuali bait 6, 7, 20 dan 22 yang berupa 3 seuntai, dan bait ke 16, dua seuntai.

Umumnya tiap larik bersuku kata delapan, tetapi ada beberapa larik kaidah syair tidak terpenuhi, yakni dalam bilangan suku katanya itu. Biasanya syair bersuku kata genap, sedangkan di sini terdapat bilangan ganjil, misalnya pada:
2.2 : Allah jibaul guyub
3.2 : manusa loba dosa
sajak akhirnya tidak beraturan.

C. Isi

(1) Tema dan Amanat

 Temanya ialah: 1) bayi sebelum dilahirkan mengalami perkembangan dalam kandungan, 2) untuk mengukuhkan kehidupannya perlu diadakan selamatan.

Amanat yang terkandung di dalamnya ialah: a) Manusia adaJah hamba Allah, b) bayi yang baru lahir harus besar hati karena diberkahi rakhmat untuk menempuh kehidupan, c) tidak boleh durhaka, d) jangan berkecil hati karena perhatian dan kasih sayang orang-orang dan keluarga begitu besar.

(2) Susunan

 Terdiri atas bagian pembukaan, inti dan penutup. Pembukaan (bait 1, 2) berisi doa untuk keselamatan sebagai lukisan kepercayaan kepada Allah dan Nabi Muhammad; inti (bait 3 s.d. 15) deskripsi perkembangan bayi sejak di perut ibu sampai saat kelahiran; gambaran waktu bayi telah dilahirkan, dikunjungi tetangga dan keluarga serta diselamati (bait 16 s.d. 28). Bagian penutup ada pada akhir bait 28, hanya satu kalimat yang berbunyi: geus cape apa nya manggung.

D. Bahasa

 Seperti umumnya bahasa syair, terdapat beberapa penyimpangan dalam struktur kalimat, baik karena kepentingan bilangan suku kata dalam larik, maupun karena kepentingan sajak akhir.

 Terdapat larik-larikyang konteks kalimatnya tak tentu maknanya.

70