Lompat ke isi

Kaca:Wawacan Jayalalana.djvu/21

Ti Wikipabukon
Ieu kaca geus divalidasi

12

hitam. Pada tiap bait mengguna-kan tanda penutup. Jilid naskah menggunakan kertas karton berbungkus kain putih kecoklat-coklatan.

2.1.5 Keadaan Naskah

Keadaan naskah ini secara keseluruhan baik. Baik dalam pengertian mudah dan jelas dibaca. Kelengkapan isinya utuh.

2.1.6 Kepemilikan Naskah

Naskah ini adalah milik perorangan yaitu Bapak Teten di Desa Cijulang Kabupaten Ciamis. Naskah ini merupakan warisan dari kakeknya.

2.1.7 Penggarapan Naskah

Dalam alih aksara naskah ini, dilakukan secara deskripsi, yaitu menuliskan kembali secara apa adanya dalam naskah ke dalam bentuk tulisan latin. Dalam penggarapannya dialihaksarakan dari huruf per huruf, dari baris per baris, dan dari halaman per halaman. Agar tidak mengganggu uraian yang sesungguhnya dalam naskah aslinya.

 Dalam teks (naskah) asli kami tertulis tanda .... aksara teks penulis mempergunakan penomoran dengan angka 1 dan seterusnya.

2.2 Ringkasan Cerita Wawacan Jayalalana
 Alkisah ada sebuah negeri bernama Cempala yang dirajai oleh Jayasumerat. la beristrikan dua orang putri dan salah seorangnya adalah keturunan jin. Nama kedua putri itu adalah Sariratna dan Wulansari.
 Setelah sekian lama bersama, mereka belum juga dikarunia putra. Raja tidak pernah lupa, selalu memohon kepada Allah untuk dipercayai mempunyai keturunan. Akhirnya, tak lama kemudian doanya dikabulkan. Istri pertamanya memperlihatkan tanda-tanda mau hamil, begitu pula dengan istri keduanya.
 Raja sangat senang sekali, ia memanggil semua dukun peraji dan orang-orang pintar untuk merawat dan menjaga kedua istrinya dari ganguan makhluk gaib atau orang yang dengki kepada mereka.