Kaca:Padalangan 1.pdf/10

Ti Wikipabukon
Ieu kaca geus divalidasi

mulai menciptakan suatu jenis pertunjukan wayang golek yang dapat dimainkan oleh beberapa orang dalang dan wayang ini disebut juga wayang modern, karena dalang yang bekerja sebanyak 4 orang, sehingga dalam pemunculannya wayang dapat ditampilkan sebanyak 8 buah wayang sekaligus.

Dalam buku pedalangan ini juga diuraikan tentang kepercayaan serta anggapan dari masyarakat perihal adanya wayang. Menurut para pujangga pedalangan, wayang merupakan suatu simbul kehidupan dari manusia. Karena dengan melihat wayang maka para penonton akan melihat bagaimana tatacara, sopan santun serta adat istiadat dari seseorang dapat digambarkan melalui pertunjukan wayang ini. Menurut kepercayaan yang berhubungan dengan kebatinan, terutama sekali kepercayaan sebelum masuknya agama Islam di negara kita. Pada saat itu bermacam-macam cara serta adat yang dipergunakan orang untuk melakukan suatu upacara. Dalam masalah wayang, menurut kepercayaan sementara orang bahwa apabila mengadakan pertunjukan wayang dengan lakon Baratayuda yaitu melakonkan ceritera Jaya Tigasan, maka akan celaka yaitu dibunuh orang. Apabila lakon yang dimainkan berjudul Jaya Jambangan, maka yang menanggap akan mati tenggelam begitulah anggapan dan sekelompok orang tentang tanggapan wayang tersebut. Selain kepercayaan, ada juga beberapa larangan yang sampai saat ini masih ditakuti oleh masyarakat dan hal ini tidak ditampilkan dalam pewayangan; sedangkan yang selalu ditampilkan adalah tentang kebaikan maupun keharusan seperti ceritera Jabang Tutuka dipagelarkan pada hajat tujuh bulan orang hamil. Selain itu ada juga kepercayaan mengenal upacara ruatan yang sampai sekarang masih sering dilakukan oleh masyarakat.

Pada Bab III dari buku Padalangan ini diceriterakan tentang beberapa karya para pujangga pewayangan yaitu tentang ceritera-ceritera yang disebut Ramayana, kemudian Mahabharata dan Arjuna Sastra Bahu yang merupakan buku tertua dari kedua ceritera itu.

Dalam ceritera Arjuna Sastra Bahu diceriterakan asal usulnya Dasamuka dari jaman Begawan Wisrawa yang merebut dewi
8