SINOPSIS
PUSAKA RATU TELUH
Pada jaman dahulu kala di tepi sungai Godawari ada sebuah negeri bernama Pratistana, yang diperintah oleh Prabu Triwikrama- sena.
Prabu Triwikramasena terkenal gagah perkasa, bijaksana serta sakti mandra guna hampir menyamai batara Indra.
Setiap kali Sang Prabu dihadap para mentri dan hulubalangnya, setiap kali pula seorang pendeta bernama Wiku Kasantisila ikut hadir seraya mempersembahkan sebutir mangga kepada baginda. Buah itu selalu diserahkan baginda kepada Bendahara agar supaya disimpan dalam gudang. Demikianlah kejadian itu berlangsung selama sepuluh tahun.
Pada suatu hari ketika Kasantisila membawa persembahannya, kebetulan kera kesayangan prabu Triwikramasena terlepas dari kandangnya. Lalu diberikanlah buah itu oleh raja kepada keranya. Tapi kemudian terjadi suatu keajaiban. Ketika kera hendak me- makan buah tadi, terlihatlah di dalamnya sebutir mutiara besar yang indah sekali berkilau-kilauan. Melihat kejadian itu, baginda dan sekalian yang hadir menjadi terpesona. Segera baginda me- nitahkan bendahara untuk memeriksa buah yang lainnya yang disimpan dalam gudang. Ketika gudang dibuka, Bendahara sangat terkejut melihat beribu-ribu butir mutiara berserakan di lantai, sedangkan buahnya itu sendiri dalam keadaan terbuka. Segera dilaporkannya hal itu kepada baginda.
Pada keesokan harinya, baginda bertanya kepada wiku Kasantisila: Apa maksud tuan hamba mempersembahkan hadiah yang mahal serta menghambur-hamburkan hartanya itu, coba ceritakanlah! Pendeta menjawab seraya katanya: Daulat Tuanku, hamba mohon ampun beribu-ribu ampun. Sebenarnya hamba mempunyai mak- sud kepada Yang Mulya, yaitu mohon bantuan untuk memecahkan suatu persoalan yang sangat sulit.
Baginda menyanggupi permintaannya itu dan berjanji akan datang ke tempat yang telah ditentukan oleh sang Pendeta.
Pada malam harinya, baginda berangkat ke tempat pertemuan
7 |