Kaca:Baruang Ka Nu Ngarora.pdf/9

Ti Wikipabukon
Ieu kaca geus diuji baca

RINGKASAN CERITA

 H. Abdul Raup mempunyai seorang anak perempuan, Nyi Rapiah namanya. Salah seorang anak H. Samsudin, ialah laki-laki yang bernama Ujang Kusen. H. Abdul Raup, maupun H. Samsudin tergolong orang kaya di kampung pasar.
 Kedua keluarga berada itu sepakat untuk mempertemukan anak mereka dalam perkawinan. Karena kecantikannya, Nyi Rapiah (Piah) sering dijuluki bintang pasar. Ujang Kusen pun bukan sembarang orang. Ia adalah pemuda yang cukup tampan, sehingga merupakan pasangan yang serasi bagi nyi Rapiah.
 Dalam pada itu Aom Usman, putera menak kaya yang masih bujangan menaruh hati kepada nyi Rapiah. Sebelum perkawinan dilangsungkan, ia menyuruh nyi Dami, pedagang batik, memberikan potretnya dan cincin berlian kepada nyi Rapiah. Tapi usaha itu gagal, sebab tiba-tiba masuklah ibu nyi Rapiah ke dalam kamarnya.
  Setelah nyi Rapiah kawin, Aom Usman terus menggodanya juga. Ujang Kusen yang akhirnya mengetahui juga, merasa sangat tersinggung, tapi ia menyabarkan dirinya. Untuk menjauhkan isterinya dari godaan, ia membawa pindah nyi Rapiah ke Seke Awi, di mana ayahnya mempunyai pabrik penggilingan gula.
 Di Seke Awi, Ujang Kusen rajin berusaha berdagang batik, dan selang-selang berdagang ia pun membantu mengurus sawah, sehingga selalu sibuk. Ketika buah kopi di kebun sudah cukup masak untuk dipetik, Ujang Kusen membawa nyi Rapiah ke gunung, agar tak usah pulang pergi tiap hari.

 Karena udara sangat dingin, lagi pula sangat sepi dan selalu teringat kepada Aom Usmah, nyi Rapiah merasa tersiksa benar. Pada suatu hari, ketika suaminya masih bekerja di gunung, datanglah si Abdullah, orang kepercayaan Aom Usman. Ia pura-pura berdagang bahan baju, padahal ia disuruh membawa lari nyi Rapi-

7