Kaca:Hujan Munggaran - Genep Carita Pondok 1957.pdf/17

Ti Wikipabukon
Ieu kaca geus diuji baca

sedikitnya seringgit cukup untuk memberi lawuh nasi, gado-gado (uleg) untuk paginya dan mi untuk sore harinya, tak usah khawatir akan mati kelaparan.

Ia memasuki kamar, ia menutupkan pintu. Ia tahu di luar tak ada orang, tapi perasaan menyuruhnya supaya ia berhati-hati. Ia pun telah mempersiapkan diri bagaimana prakteknya mengeluarkan uang dari dalam celengan: berbaring telentang di tempat tidur, lutut ditekuk, celengan diangkat ke atas, lubang dikirek dengan pisau kecil - dan uang logam akan berjatuhan ke dada atau pangkuan .....

Ia menghampiri tempat celengan itu, ia ambil dengan perlahan supaya tak berbunyi - tapi kok ringan sekali? - Ah pengharapan dan rancangan yang memenuhi dada dan kepala sejak pagi, kini buyar tak ada yang tinggal. Ia kecurian. Isi celengan telah diambil lebih dahulu oleh kakaknya untuk bekal pulang.

Cerpen keenam: Wartawan

Ada seorang Wartawan merangkap guru atau Guru merangkap Wartawan, terserah sebutan mana yang akan kita pakai. Namanya Iman, usianya masih muda.

Untuk di kota kecil yang hanya mempunyai dua buah bioskop seperti yang dikatakan penutur - Iman merasa jadi orang penting dan patut dihormat bahkan ditakuti.

Kalau menonton bioskop atau naik bis ia merasa tak perlu beli karcis. Kalau ditanya oleh penjaga bioskop atau kondektur bis: mana karcis? Ia menjawab: Saya Wartawan, dan bila si penjaga dan kondektur masih terbengong-bengong segera ia memperlihatkan kartu wartawannya. Orang tak merasa perlu untuk meneliti benar atau palsu orang merasa aman bila pembicaraan tak diteruskan. Akhirnya dibiarkan saja bila wartawan Iman keluar masuk bioskop atau naik turun bis tanpa membawa bukti karcis. Nama Iman makin tersohor (termashur) terutama di kalangan pemuda. Tapi juga sering jadi cemoohan dan tertawaan para pemuda yang pernah tinggal di kota-kota besar dan banyak mengetahui apa sebenarnya tugas wartawan.

Suatu hari Wartawan Iman (yang kata si 'aku' - makin harum namanya itu) bertengkar dengan agen surat kabar bernama Un.