Kaca:Randa Bengsrat-Roman Sunda.pdf/11

Ti Wikipabukon
Ieu kaca geus diuji baca

PENGANTAR PENYUNTING

 Randa Bengsrat berarti ‘janda utuh’, janda yang belum bergaul dengan suaminya lalu diceraikan lagi.

 Di halaman terakhir terdapat penyelesaian pengarang sebagai berikut: Karangan ini pernah dimuat dalam mingguan ’Sunda’, tahun pertama, no. 5 s/d 25, 1965, menjadi cerita bersambung. Setelah diubah, sebelum dibukukan baik susunan maupun bagian-bagian lainnya, ada yang diubah lagi dan ditambah seperlunya, sehingga banyak bedanya dengan yang dimuat dalam mingguan ’Sunda’ tersebut.

 Tanpa menghiraukan sampai di mana perubahan-perubahan yang dilakukan pengarang dari naskah pertama, ‘Randa Bengsrat’ yang sekarang (terbitan CV Komara, Bandung) adalah sebuah roman (modern) yang cukup menarik dan mengesankan untuk bacaan masa kini (generasi muda). Dapat digolongkan kepada jenis ’roman masyarakat’ Yang digarap dengan tekun dan daria (serius), dengan menampilkan subjudul (judul-judul bagian) pendek-pendek, mudah diikuti, topik yang mana yang ditonjolkan.

 Banyak mengemukakan segi-segi kemasyarakatan pada umumnya, mengenai kebiasaan bergaul baik di desa maupun di kota, pikiran-pikiran tentang kemajuan, pergerakan dan agama.

 Menarik penampilan para pelaku (utama) yang mempunyai watak (temperamen kejiwaan) yang agak aneh, lahir dalam sikap-laku yang mengundang kita (pembaca) ikut berpikir.

 Esih, Udi, Kohar adalah para pelaku utama. Untuk nomor satu dan tiga, Penulis telah berusaha keras sampai titik habis pemikiran, agar mereka dapat mencapai cita-citanya. Dosa? Mereka sudah melakukan dosa besar, tapi agama (Islam) telah menunjukkan jalan atau cara bertaubat. Esih pulang ke desa, masih mencoba akan menambah dosa (membunuh diri), tapi Tuhan masih melindunginya (tobat Esih diterima) dan berkat jasanya mengislamkan Kohar (pidato Esih subjudul 22).
Akhirnya ia menemukan kebahagiaan. Tinggal Udi, pelaku dua,

9