Kaca:Randa Bengsrat-Roman Sunda.pdf/16

Ti Wikipabukon
Ieu kaca geus diuji baca

entah ke mana perginya. Sebagai wanita yang gigih memperjuangkan kedudukan wanita umumnya, ia harus meneteskan air mata mengingat nasib dirinya, dan anaknya, yang waktu itu sedang tidur lelap di sampingnya.

 Tuan Naro orang yang kedua yang menaruh minat pada Esih. Ia langganan bisnis Taokeh dan bertemu dengan Esih karena sering bertemu. Tuan Naro mengajak Esih pelesir ke tempat-tempat yang biasa dikunjungi orang-orang yang berduit. Esih menjawab sama seperti kepada Taokeh: banyak kerja. Ketika tuan Naro meraih pundak dikibaskan seperti mengibaskan tangan Taokeh. Ketika Tuan Naro menaruh uang ribuan duapuluh lima lembar (gaji Esih perbulan hanya lima ribu) ia bertekad akan mengembalikannya, tapi Tuan Naro sudah lebih dulu keluar pintu.

 Rupanya antara Taokeh dan Tuan Naro telah ada kesepakatan untuk main kongkalingkong. Ketika Tuan Naro datang untuk kedua kalinya Taokeh segera pergi meninggalkan mereka berdua. Tuan Naro segera menyatakan apakah uang yang diberikan itu cukup, kalau kurang...... Esih segera mengembalikan dengan ketus. Tuan Naro masih mencoba berkata dengan tenang, bahwa pemberian itu tidak bermaksud apa-apa, diberikan dengan iklas untuk membantu membeli keperluan tapi Esih tetap menolak, Tuan Naro keluar Taokeh masuk dengan marah-marah. Akibat insiden ini Esih dilepas dari pekerjaannya.

 Dianjing Cai (dijinaki atau didekati supaya tertarik). Giliran Ardita kini mendekat-dekati Esih. Ia datang berkunjung membawa oleh-oleh buah-buahan. Esih menerima tanpa curiga, ia orang sekampung dan sudah beranak istri, wajar bila sekali-kali datang mengakrabkan persaudaraan. Tapi setelah diketahui ada udang di balik batu, Esih segera pergi atau sembunyi, membiarkan Ua Umi dan Ika menghadapi atau menerima oleh-oleh yang dibawa Ardita.

 Yang dimadu, adalah teman baru Esih yang bernama Nyi Mimi. Esih tahu Nyi Mimi istri nomer empat seorang anemer kaya, setelah sering datang bertamu, selama ia menganggur. Lepas dari kantor Taokeh Esih belum mendapat pekerjaan lagi

14