Kaca:Randa Bengsrat-Roman Sunda.pdf/20

Ti Wikipabukon
Ieu kaca geus diuji baca

karta turun dari mobil, tiba-tiba diserang oleh seorang laki-laki yang tak dikenalnya sampal jatuh tertelentang. Disusul dengan tinju di mukanya, masih belum puas, si penyerang menendang kemudian menubruknya, mencekik lehernya. Orang berdatangan akan menolong, tapi karena penyerang segera menjawab si korban melarikan istrinya bernama Esih dan Kohar tak menjawab, orang-orang hanya menolong membangunkan si korban sesudah itu bubar. Ardita, si penyerang yang sudah lama mencari-cari kesempatan untuk melampiaskan dendamnya, bebas dari tuduhan orang banyak.

 Ketika orang-orang datang berbarengan di atas jembatan, Esih rubuh tak sadarkan diri. Ia digotong dibawa pulang, diiring orang-orang yang membawa obor.

 Terus terang Esih mengisahkan sebab-sebabnya mengapa ia sampai nekad hendak bunuh diri, mencari mati dengan melemparkan diri dari jembatan. Mengenai kandungannya ia pun bercerita panjang lebar. Mereka tak dapat kawin karena bapak si anak beragama Kristen. Semua yang hadir hanya manggut-manggut merasa kasihan dan mencoba menghibur. Esih hanya pasrah ketentuan yang Maha Kuasa.

 Judul bagian ’penutup’ mengakhiri roman Randa Bengsrat, Kohar datang dengan Mimi menyusul Esih. Dia bukan orang yang tidak mau bertanggung-jawab. Dan karena Kohar kini sudah masuk Islam, tercatat resmi di Kantor Agama, maka terbukalah pintu bagi mereka (Esih dan Kohar) untuk menikah secara Islam.

RUSMAN SUTIASUMARGA

18