Kaca:Wawacan Jayalalana.djvu/188

Ti Wikipabukon
Ieu kaca geus divalidasi
180
 
  1. Bekas ibu mendapat susah dari saya, semoga 'jembar' hati, memaafkan lahir batin, tidak sempat membalas budi.
  2. lbu Raden membalas disertai tangis, berkata terpatah-patah, aduh agan buah hati, insya allah ridho sekali.
  3. Didoakan oleh ibu semoga mulia diri, silakan segera pergi, dan ini ibu memberi, salah satu cincin wasiat.
  4. Khasiatnya kalau nanti di akhir nanti, menemui ketakutan, usapkan cincin ini pada kedua mata.
  5. Sudah pasti ada patih jin yang keluar, nab itulah yang menjaga, pengganti ibu yang pasti, segera terima ini.
  6. Kemudian Den Lalana menyembah honnat dengan takdim, menerima ajimat itu, dan diberi uang, buat bekal nanti di jalan.
  7. lni Agan uang tiga ratus ringgit, untuk bekal di jalan, oleh Den Lalana diterinia, sambil menyembah Raden pergi.
  8. Kemudian pergi meninggalkan ibu yang menangis, air mata mengalir, oleh karena masih kecil, diajar disuruh berkelana.
  9. Berat hati tiada terkatakan lagi, saat itu sudah tiba , tepat di alun-alun bertemu, dengan Den Brahma dan Cendala.
  10. Den Brahmana berkata kepada pengiringnya, lihat si Lalana, sebentar lagi mati , diusir oleh ayah.
  11. Kalau ke hutan tentu dimakan setan, di kota kelaparan, kata Cendala bawa uang, .diberi oleh ibunya
  12. Banyak sekali bekal untuk pergi dari negeri, maklum yang sayang, oleh karena yang disayang, buruk rupa, bagus bahagia.
  13. Den Brahmana membentak seperti yang posing, kalau begitu percuma, tentu gagal tidak mati, ayo cegat rebut uangnya.

Pupuh Magatru

  1. Kalau dapat uangnya olehmu untung, Ki Cendala senang sekali, berlari cepat tergesa-gesa, sudah membayangkan banyak uang, larinya tergesa-gesa.