Lompat ke isi

Kaca:Wawacan Jayalalana.djvu/228

Ti Wikipabukon
Ieu kaca geus divalidasi

220

Pupuh Durma.


491. Kata raja tidak ada disini Patya, bagaimana menjadi hilang, pergi diam-diam dari negara, heran sekali, sayang sekali, Den Raspati segera cari, oleh patih harus ketemu.

492. Raden patih menyembah pamit, kemudian pulang, setelah datang segera melapor, putra itu tidak ditemukan, di adik juga tidak ada, ditanyakan oleh saya, bosan mencarinya, siap menerima amarah tuan raja.

493. Mulai saat itu uwa Raden Lalana, tergila-gila, adik kakak, ingat saja akan saja, yang begitu menolongnya, tahu-tahu jadi hilang, sekarang tunda, dikisahkan lagi Den Raspati.

494. Saat itu Den Lalana keluar dari dalam hutan, menyusuri pinggir pantai, tidak menggunakan kendaraan di 'bubulak', turun gunung mengarungi lembah, sudah jauh dari negeri berbulan-bulan tiba ke negeri Tunjungbang.

495. Raden Muda keluar dari dalam hutan, sudah mengarungi ke pinggir negeri, 'ngamprak' di ladang kemudian menemukan bekas huma, serta ada gubuk kecil, ikut tidur dulu, ingin beristirabat kemudian duduk.

496. Tak lama kemudian datang anak-anak, anak tukang gembala kerbau, bendak berteduh, ia kaget sekali, kenapa ada orang, begitu rupanya ternyata tidak seperti kita.

497. Dilihatnya hijau seperti putih, selewat seperti kuning, manusia apa itu, barangkali setan, kalau manusia tidak akan begitu sekali, kebetulan menjumpai yang aneh, anak-anak bicara terus.

498. Anak-anak dipanggil oleh Den Lalanaa, saat itu menghampiri dengan cepat, datang sambil bertanya, duh kakak ada apa memanggil, jawab Raden mau memberi uang, oleh karena itu memanggil, kata Raden sambil tertawa.

499. Anak itu dibagi uang dengan rata, berkumpul duduk sambil tertawa, Raden bersenda gurau, ternyata anak dari