Kaca:Wawacan Jayalalana.djvu/227

Ti Wikipabukon
Ieu kaca geus divalidasi

219

484. Suatu ketika sang raja berkata, 'belok' Raden ingin beristeri, memilih putera yang cantik, yang termashur putera raja, biarkan uwa yang melamar, tidak akan belum habis seribu laksa, gedung uwa penuh, Den Lalana menjawab, aduh uwa, belum ada maksud saya, senang kalau sendirian.

485. Den Lalana diangkat menjadi Bupati, lamanya belum ada dua bulan, sambil mikir yang muda, ingin pergi lagi menjelajah, diceritakan pada suatu malam, kira-kira pukul sebelas, Raden berdandan serius, yang menjaga disirep, diam semua tanpa ada yang meleh, anjing juga sewot.

486. Karena biasanya, pukul lima, raja sudah keluar, kemudian ke mesjid saja, sekarang pukul sepuluh, kenapa raja laporan, oleh raja sepuh ditanya ada apa, kamu seperti yang tergesa-gesa, yang juga kemudian menyembah.

487. Tuanku lihat saja, sehubungan tuan muda tidak ada, asalnya seperti yang sudah-sudah, pada pukul lima tung, hari ini tidak terlihat, 'medanget' Anan raja kaget, saat itu juga turun, kemudian masuk ke kaputren, dicari di gedung sudah sepi, tetapi tidak ke temu.

488. Kemana saja Den Raspati, saat itu langsung memerintah, opas panggil patih, 'lengis' tak lama den patih datang, sang raja memerintahkan dengan cepat, hai patih segera sekarang, anak saya susah, tidak tahu kemana perginya, mudah-mudahan ada, ayo masuk ke Tunjung Puri, semuanya teliti disana.

489. Tanyakan kepada rakyat senegeri, barangkali ada di sana yang tahu, silakan patih, sekarang berangkat, patih menyembah dan langsung mundur, meninggalkan tempat dihadapan tuan raja, meneruskan perintah, setelah sedia berkumpul, semuanya pergi yang dituju, ke negara Tunjung Puri, menanyakan Den Lalana.

490. Tidak ditanyakan di jalan den patih, dikisahkan di Tunjung sudah tiba, kemudian menghadap raja, terlihat oleh sang raja, kaget bertanya kepada patih, ada apa Den Patya, seperti yang tergesa-gesa, raden menjawab, raja menanyakan puteri tuan, raden 'kondur' tidak ada.