Kaca:Wawacan Jayalalana.djvu/295

Ti Wikipabukon
Ieu kaca geus divalidasi

287

sambil berkata, semoga menjadi tahu, raksasa sekarang tinggal bangkainya.

1059. Oleh siapa kata sang raja, Tanapa menajwab takzim, hamba paduka, raksasa tersebut dibunuh, oleh Prabu Anom Gusti, Den Lalana tuanku, satria ratu Tunjungbang, ratu dermis bersukacita, lalu berkata dimanakah dia sekarang.

1060. Jaya Tanapa menjawab, ada di rumah hamba, sekarang sedang menunggu, Ratu Dermis lalu berkata, cepatlah pergi, Prabu Anom cepat susul, katakan disuruh datang kemari, Den Tanapa bersembah pamit, keluar akan menjemput Raden Lalana.

1061. Di jalan berjalan cepat, datang ke hadapan raja, lalu nyembah sambil berkata, kaulanun kangjeng gusti, sekarang oleh ayahanda disuruh menghadap , Prabu Anom lalu diiringi, Den Tanapa yang mengiring, pergi meninggalkan kepatihan.

1062. Den Putra telah datang, dijemput oleh Raja Dermis, dipapah dibawa duduk, dalam ha ti terasa kaget, hati sang ratu tertarik, tertarik oleh raden yang tampan, sang ratu melihat dengan tertarik sambil berkata.

1063. Halnya datang kemari, ketika di tengah hutan belantara, dibawa oleh Den Tanapa, meminta tolong kepadaku, karena negeri Dermis sedang genting, ada dua raksasa mengamuk, begitulah sebabnya, mengapa sampai ke sini, maafkanalah hamba telah berbuat lancang.

1064. Mahon maaf telah melanggar, karena terlalu nafsu, kepada kedua raksasa , hamba tak boleh pergi, diburu kekanan kiri, terpaksa raksasa dibunuh, hamba tak memohon pertimbangan terlebih dahulu, semoga tak menjadi marah, Raja Dermis tertawa terbahak-bahak.

1065. Raden jangalah berpikir begitu, ayahanda sangat berterima kasih, malahan ada nazarnya, ayahanda mempunyai seorang