310
1240. Ratu berkata dalam hati Raden benar-benar digjaya, impian ini nyata, baladnya juga sangat kaget, membuat jijik yang melihat, mungkin siluman raksasa, datang dan perginya,tak terlihat, di mana-kah, tinggalnya raksasa tersebut, begitu dalam hati sang raja.
1241. Milamanu berkata sangat manis, semua perkataan kakanda, Lokagiwa sekarang, ketika akan mempunyai mantu, akan mengadakan pesta yang sangat ramai, menikahkan anaknya, yang cantik Sekarningsih, dengan putera Ratu Cempala, yang bernama Raden Brahma yang manis, satria yang gagah perkasa.
1242. Den Lalana hatinya terkejut, mendengar perkataan yang Ratu Cempala, karena ayahanda asli, ketika itu teringat kepada ibunya, hatinya sedih lalu menangis, satria berurai air mata, hatinya sangat murung, dengan ibunya ingin bertemu, terbayang diingatan, dengan kasih sayangnya yang amat sangat.
1243. Hati Raden benar-benar sedih, banyak ha! yang teringat, teringat akan takdir yang menimpanya, teringat kepada ibunya menjadi murung, teringat kepada ayahnya menjadi sedih, merasa sangat mengabaikan, kepada mereka, menangislah karena sedih hati, sudah ingin sekali, ingin cepat bertemu kembali, sekarang akan bagaimana.
1244. Ayahanda, yang disayangi hanyalah kanda Brahma, hati Raden berdegup cepat, menahan nafsu yang timbul menjadi lesu, ingin pergi menemui, ibunya terbayang-bayang, sakit terasa sampai ke sumsum, aduh bunda inilah anakmu, mengapa bunda, tak ingat kepadaku, hati Den Lalana.
1245. Tak tertahankan hati ingin segera bertemu, dengan ibunya ingin segera bertemu, terasa terlihat saja, Raden membaca ashadu, alabalaha ilallah, mengapa hati sangat bersedih, Raden sadar Ialu duduk, Raja Centaka bertanya, mengapa, dinda menangis, kanda kaget sekali.