Lompat ke isi

Kaca:Wawacan Pareumeun Obor I.pdf/13

Ti Wikipabukon
Ieu kaca geus divalidasi

tepi. Tapi sinyo yang melemparkan jala terjerat oleh jalanya sendiri, sehingga tak mampu melepaskan dirinya. Salim tak berpikir panjang; ia melompat ke dalam air, kemudian melepaskan anak Belanda itu dari jeratan jalanya, lalu membawanya berenang ke darat. Sinyo itu sudah banyak kemasukan air sehingga tak bisa bernafas. Untunglah Salim pernah belajar memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan semacam itu. Dengan susah ia dapat menolong jiwa anak -Belanda yang naas itu. Oleh polisi nama dan alamat Salim dicatat, kemudian mengangkut sinyo yang setengah tak sadar itu ke rumah sakit.

Sesampai di rumah Salim jatuh sakit. Badannya panas sekali dan menggigil karena demam. Ia menangis teringat kepada ibu dan adiknya di desa. Tarlan, sahabatnya yang setia tak pernah enyah dari sisi Salim. Ia memijit badan si sakit, memberinya minum aspirin dan menghiburnya agar sabar dan tawakkal. Dua hari kemudian Salim sembuh.

Karena sudah seminggu lamanya menumpang di rumah Paman Tarlan, Salim merasa agak malu. Sudah waktunya ia mencari pekerjaan. Ia melamar ke toko, kantor, pabrik, gudang dan lain sebagainya, akan tetapi tak satu pun yang mau menerimanya. Ia sengaja naik setum ke tempat-tempat yang jauh atau berjalan kaki buat menghemat uang. Beberapa hari lamanya ia menjelajah kota, namun selalu gagal mendapat pekerjaan. Karena usahanya kandas, Salim berniat membuat lagi mainan seperti di desanya dulu. la terpaksa berbuat demikian, sebab persediaan uangnya semakin tipis, sedangkan tiap hari ia mesti makan di warung.

Mulailah Salim berusaha berdagang mainan-mainan yang dijajakannya ke kampung-kampung. Pendapatannya tak seberapa, tapi jalan lain tak ada. Pada suatu hari sebagaimana biasa, ia berdagang lagi mainan. Untuk menghemat waktu dan tenaga, ia mau naik setum. Tapi oleh kondektur ia dilarang naik, sebab barang dagangannya merigganggu penumpang. Terpaksalah ia berjalan kaki menempuh jarak jauh. Dari Rawabangke ia sampai di Pasar Senen, kemudian menuju Tanah Nyonya, Tanah Tinggi, Kramat Pulo, Kepu terus ke Kampung Utan.

10