Lompat ke isi

Kaca:Wawacan Pareumeun Obor II.pdf/10

Ti Wikipabukon
Ieu kaca geus divalidasi

RINGKASAN

Karena kerajinan dan sungguhan kerjanya, opseter (opzichter) Berling sayang kepada Salim. Pada suatu hari opseter menyuruh mandornya bertanya kepada Salim, mau tidaknya ia bekerja sebagai pembantu rumah tangga (jongos) dengan upah sepuluh rupiah sebulan dan makan cuma-cuma dua kali sehari. Pekerjaannya ialah mengasuh anak bungsu tuan opseter, bernama Yus. Selain itu ia mesti membantu jongos dan koki di dapur serta menyapu lantai dan halaman rumah.

Tawaran opseter itu diterima dengan senang hati sekali oleh Salim. Untuk memberikan kesan yang baik, ia berdandan serapi mungkin. Pekerjaan yang diberikan kepada Salim ternyata cocok sekali. Sinyo Yus senang sekali diasuh oleh Salim. Begitu pula koki dan jongos sayang kepadanya, karena perangainya yang baik. Pekerjaan apa-pun dilakukannya dengan sungguh-sungguh. Tak pernah ia menolak, kalau diminta bantuannya.

Pada suatu malam di rumah opseter Berling diadakan pesta ulang tahun sinyo Dolf yang dimeriahkan dengan orkes gesek. Salah seorang sahabat Dolf yang bernama Piet selalu memandang ke arah Salim. Pernah rasanya ia bertemu dengan jongos muda yang kecil itu. Dolf yang ditanya oleh sahabatnya menjawab bahwa jongos baru itu bernama Salam, bukan Salim. Memang ketika ia bekerja sebagai kuli bangunan, ia selalu dipanggil Salam oleh mandor untuk membedakannya dari kuli lain yang bernama Salim. Tapi menurut sinyo Piet, mungkin saja nama aslinya sudah diganti.

Kemudian jongos baru itu dipanggilnya dengan nama Salim, dan ternyata ia cepat menghampiri pemanggilnya. Ketika ditanya, apakah ia kenal dengan sinyo Piet, Salim mengiakan dan malah

5