Lompat ke isi

Kaca:Wawacan Jayalalana.djvu/287

Ti Wikipabukon
Ieu kaca geus divalidasi

279

Pupub Pangkur

997. Alkisah di dalam istana, Agan Puteri bangun tidur terkejut, kakanda mengapa meninggalkan pergi, lalu dicarinya ke kamar mandi, tidak ada kemanakah kakanda gerangan, Agan Puteri sangat bingung, suaminya tidak ketemu.

998. Lalu menghadap kepada ayahnya, akan menceritakan bahwa suaminya telah hilang, ayahnya kaget mendengar cerita puteranya, Agan Puteri berkata bersujud, duh ayahanda kita celaka, kakanda meninggalkanku.

999. Dicari tidak ketemu, sudah habis hamba mencari, Ratu Sepuh bersedih hati, kemanakah gerangan perginya, lalu turun di dalam teras gemuruh, putri nangis menjerit-jerit dikelilingi para wanita.

1000. Gemuruh yang meratap, Ratu Sepuh dengan permaisuri, di peraduan bersimpuh, sama-sama merasa kehilangan, yang pergi mencari ada yang ke timur ada yang ke selatan, patih memerintahkan sambil naik kuda, para mentri berkeliling.

1001. Yang mencegat di perempatan, menanyakan kepada semua rakyat, namun tetap Raden tak ditemukan, ke seluruh kampung dicari, yang mencari telah seminggu lamanya, tapi tak ketemu juga, Tunjungbang ditimpa nestapa.

1002. Tinggalkan dahulu yang mencari, sekarang dikisahkan Raden yang tampan, cincinnya sudah dilap, datanglah dua jin, Raden berkata cepatlah paman patih, surat ini simpan di atas meja.

1003. Tak terkirahkan mereka kehilangan diriku, oleh jin surat dibawa, terbang ke angkasa, terbang seperti angin ribut yang berlari, turun dari angkasa, tiba di negeri Tunjungbang.

1004. Surat lalu disimpan, di keputren di atas meja agar puteri, dua patih jin sudah pergi, surat tersebut dikisahkan, sudah