Kaca:Wawacan Jayalalana.djvu/288

Ti Wikipabukon
Ieu kaca geus divalidasi

280

ditemukan Agan Puteri, sudah pasti surat dari suami, dibuka sambil menangis.

1005. Isi surat itu, duh cantik pujaan hati kakanda, semoga tak berkecil hati, sekarang ini kakanda, di tengah hutan tak tahu utara selatan, tak tahu siapa yang membawa, tak sedikit pun dapat dimengerti.

1006. Baru sadarkan diri sudah berada di tengah hutan, janganalah Agan tanggung menanti, sekarang bersabarlah dinda, berpisah dahulu dengan kakanda, sabarlah menerima kadar yang kuasa, berilah waktu lamanya dua bulan.

1007. Ketika selesai membaca surat, puteri berlari menghadap ayahnya, surat itu dihaturkannya, oleh ayahnya sudah dibuka, isi surat sudah dimengerti, ya mau apa dikata, karena sudah pasti dari ayah.

1008. Dikisahkan Jayalalana Prabu Anom siang malam keluar masuk hutan, yang dituju adalah ke Centa, hutan-hutan dilaluinya, menepi bukit menyeberangi lembah naik gunung, sudah tiga bulan lamanya, Den Lalana belum juga sampai.

1009. Cerita diselang dahulu, menceritakan sebuah negeri, negeri Dermis yang mashur, mempunyai seorang anak, perempuan sangatlah cantik.

1010. Suatu ketika, raja berkata kepada ahli ramal, ke peramal bagaimana, tentang anaku Erum Ningrat, apakah akan selamanya bahagia, tak akan menemukan halangan, ahli nujum menyembah.

1011. Duh Gusti Putera paduka, Agan Puteri sangat besar bahayanya, tak akan salah paduka, puteri akan dicuri raksasa, raksasa tersebut berasal dari gunung, pada bulan sekarang ini, dua raksasa tukang jahil.