Kaca:Wawacan Jayalalana.djvu/335

Ti Wikipabukon
Ieu kaca geus divalidasi

328

 Naskah kuno itu menyimpan sejumlah wahana atau wawasan, ide, dan nilai-nilai yang terkristalkan dapat memberikan suatu kontribusi bagi generasinya maupun generasi mendatang (kini). Apabila kita lihat kesesuaian naskah Jayalalana ini dalam konsep program Pembangunan Nasional yang diarahkan untuk mencapai keseimbangan dan keselarasan kemajuan baik material maupun spiritual, maka naskah ini merupakan suatu gambaran yang mungkin dapat berbicara kekinian. Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) menyebutkan bahwa nilai-nilai budaya Indonesia perlu terus dibina dan dikembangkan guna memperkuat kepribadian bangsa, mempertebal jiwa kesatuan nasional. Maka dengan demikian nila-nilai yang terkandung dalam Naskah Jayalalana ini merupakan nilai-nilai budaya bangsa (Sunda) khususnya dan Indonesia umumnya yang menjadi sumber atau orientasi pada sikap dan tingkah laku manusia pada jamannya, yang kini sikap itu dapat diterapkan sesuai dengan kehidupan sosial dewasa ini.
 Derasnya arus globalisasi dewasa ini dengan peralihan teknologi dan ilmu pengetahuan modern, telah banyak terjadi penetrasi atau sentuh budaya yang melunturkan budaya kita sendiri, sehingga budaya asli atau asal sudah tidak menjadi pusat perhatian generasi muda. Padahal seperti apa yang dikemukakan di atas, bahwa dalam naskah kuno mengandung nilai-nilai yang terkristalisasi dalam bentuk simbol-simbol. Ada satu jembatan yang hilang antara generasi sekarang dengan generasi terdahulu. Sebagai akibat dari missing link. sehingga nilai-nilai luhur yang terkristalisasi yang sangat diperlukan demi perkembangan dan pembinaan kebudayaan yang menimbulkan rasa percaya diri, rasa bertanggungjawab, rasa memiliki, dan sebagainya hilang ditelan pengaruh asing anyar yang datangnya dari luar. Luar negeri maindid menjadi mode trend masa kini, kekinian yang bersifat instan adalah santapan generasi sekarang, maka mereka tidak lau perlu berfikir lebih kreatif dan inovatif karena mereka diberi bekalan-bekalan yang menuntut pemikiran dalam pemaknaan simbol-simbol tadi.
 Naskah kuno adalah sumber inspirasi dari sumber informasi untuk merumuskan kebijaksanaan pembangunan, khususnya di sektor kebudayaan. Dalam hal ini naskah Jayalalana dapat menun-