Lompat ke isi

Kaca:Wawacan Jayalalana.djvu/34

Ti Wikipabukon
Ieu kaca geus divalidasi

25

 Kembali ke masa lalu, dikisahkan setan yang jatuh di tengah Jaladri yang pada waktu itu di Tunjungpuri meresap pada putri Ayu. Dipanah oleh Raden Jayalalana, saat itu sudah sadar kembali. Setan tersebut ingin membalas dendam kepada Raden Jayalalana. Dicarinya akal untuk bisa membalas. Kebetulan waktu itu jam dua malam Raden Jayalalana sedang tidur nyenyak, diambilnya Jayalalana, dibawa ke atas langit. Jayalalana tetap tidur walau ada dalam pangkuan setan.
 Ketika tiba di tengah hutan belantara Jayalalana dijatuhkan, kemudian ia sadar dan merasa kaget mengapa ia ada di tengah hutan. Hatinya amat sedih. Namun tak lama kemudian datang kakek-kakek, eyang Jayalalana. Oleh eyangnya diberi pertolongan dan diceritakan bahwa yang menghianati itu adalah setan. Kemudian Eyangnya berkata, Raden masih bisa dicuri, tandanya ilmu Raden belum sempurna dan masih bodoh. Oleh karena itu sekarang raden harus pergi ke Negeri Centakapuri yang ratunya terkenal sakti, tetapi ratunya sudah mati. Kesaktiannya turun kepada anaknya. Negeri Centakapuri sekarang sedang mengalami kesusahan dan Raden Jayalalana harus menolong pasti ilmu Raden tambah sakti. Sang resi menghilang, Raden Jayalalana pergi menuju negeri Centakapuri.
 Jayalalana pergi meninggalkan istri dan kerajaan Tunjungbang untuk berangkat ke negeri Centakapuri, sebagaimana petuah kakeknya. Dia pergi dengan menggunakan cincin pusakanya, sehingga tak diketahui oleh siapapun termasuk oleh istrinya sendiri. Hal itu menimbulkan kegaduhan di dalam istana. Akan tetapi kemudian setelah istrinya membaca surat yang ditinggalkan suaminya yang menerangkan bahwa dia akan pergi berkelana selama dua bulan, sadarlah istrinya akan takdir yang harus diterimanya.
 Dalam perjalanannya, Jayalalana ditemani oleh dua raksasa bawahannya yang bernama Denawa dan Denewi. Ketika di tengah hutan mereka bertemu dengan Milamanu, putra patih dari negeri Centakapuri. Milamanu meminta tolong kepada Jayalalana untuk menumpas dua raksasa yang menyerbu negerinya dan telah banyak memakan korban, bahkan ayahnya pun mati ditangan kedua raksasa itu. Jayalalana menyanggupinya. Pergilah mereka bersama menuju kota Centakapuri.
 Kedua raksasa yang mengamuk di kota Centakapuri akhirnya dapat dikalahkan oleh Jayalalana dengan bantuan kedua raksasa bawahannya.